
Sekuntum bunga Teratai di hati,
warnanya pucat pasih,
tetapi masih bersinar kemilau.
Takkan pernah layu walau panas menerpa,
takan pernah hanyut walau diterjang badai.
Ketika malam mata tak dapat terpejam,
hina dina di mata kan sirna seketika,
lantaran Terataiku ada bersama.
Bukan nyali yang tersembunyi,
hanyalah seberkas tawa yang terbalut nestapa.
Mayapada ini selalu berdiri,
akan sebuah persaksian suci.
Sembari cakrawala mengatur langkahnya,
aku bertapa di kesunyian,
ditemani keindahan dan kemurnian,
Sang Teratai abadi.
sumber:http://puisisurga.wordpress.com
1 komentar:
wah,kereen banget shobat,,
Posting Komentar